Laman

Kamis, 08 Desember 2011

the power of support

Akhirnya saya update lagi blog saya.
saya pun semakin bersemangat untuk melakukan update dan update lagi.
kenapa saya begitu bersemangat untuk update blog saya ?
karena saya melihat orang-orang yang begitu luarbiasa dengan sangat 
ramahnya membuka diri untuk membaca blog saya yang apa adanya ini.
saya sangat ingin mengucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya
kepada para blogger, karena banyak para blogger yang meng-apresiasikan tulisan saya.
walaupun sempat ada sebuah cacian di blog saya ini tapi saya hanya membalas 
dengan tawa. karena dia memakai nama anonymous saja sehingga saya tidak tau
orangnya.
Seandainya saya tau mungkin saya akan memanggil dia guru karena ia mengejek 
isi tulisan saya, dia mengatakan saya goblok dan sebagainya sehingga saya mengambil
sebuah kesimpulan bahwa dia memiliki tulisan yang jauh lebih baik dari saya dan saya
sadari itu karena saya memang sedang belajar untuk memperbaiki tulisan saya yang jelek ini.

hmm...
Kali ini saya akan mengambil sebuah tema tentang support.
Pasti kalian semua tau kan apa itu support ?
ya kalian benar support itu adalah dukungan.
kadang kala kita merasa jenuh untuk melakukan sesuatu hal tetapi begitu dukungan mengalir
sangat besar kita menjadi sangat-sangat bersemangat, apa lagi kalau dukungan itu datangnya
dari orang yang kita cintai.

contohnya dukungan orang tua kepada anaknya
pernahkah kalian melihat teman kalian mengorbankan segala sesuatu untuk hal yang ia cintai
yaitu bermain sepak bola lebih tepatnya latihan sepak bola, tetapi orang tuanya tidak 
mendukung ia untuk melakukan sesuatu hal itu, atau mungkin anda sendirilah orang yang
tidak mendapat dukungan dari orang tua anda.

anda pastinya merasa sangat bersemangat seandainya orang tua anda menonton
pertandingan perdana anda, apa lagi kalau orang tua anda duduk berada paling depan.
apa yang anda rasakan ? anda pasti merasa sangat-sangat senang dan anda aka menunjukkan
kehebatan anda dalam mengolah sikulit bundar,dan anda pasti bermain sangat baik pada saat 
itu.

hal seperti itu juga pernah saya alami.
kira-kira beberapa tahun yang lalu, saat itu sedang mengadakan perlombaan agustusan.
jadi saya mengikuti perlombaan tarik tambang antar kelas.
dan saat itu lawan kelas kami kebetulan orangnya gede-gede.
pada saat pertandingan pertama kami kalah dengan begitu mudahnya tapi begitu pada saat
pertandingan kedua tiba-tiba teman sekelas saya yang tidak ikut tarik tambang memberikan
dukungan yang sangat-sangat luarbiasa.
pada saat itu banyak sekali dukungan yang datang kepada kami (yang ikut tarik tambang)
ada juga yang memberikan cemoohan pada kami "segitu aja kekuatan kalian ? cemen !!"
dan alhasil kami menang di pertandingan kedua itu, jadi hasilnya 1-1, maka harus dilakukan
penambahan pertandingan. tapi apa mau dikata, di pertandingan ketiga kami mengalami
kekalahan karena semua kekuatan kami sudah dikerahkan semaksimal mungkin pada
saat pertandingan kedua tadi.

saya juga sedikit heran pada saat itu, kenapa ?
karena pada saat pertandingan pertama kami begitu mudah untuk dikalahkan dan malah 
pada saat pertandingan kedua kami dapat memenangkan pertandingan tersebut, dan 
saya akui memang pada saat itu tim lawan mempunyai tubuh yang lebih besar dibanding tim
saya.

dan akhirnya saya menyadari karena pada saat pertandingan kedua kami didukung oleh
hampir seluruh kelas kami. dan walaupun ada cemoohan pada saat itu, tapi kami menggangap
cemoohan itu sebagai cemoohan penyemangat, karena kami ingin menunjukkan kalau
kami bisa mengalahkan mereka, walaupun pada pertandingan ketiga kami kalah karena 
sudah sangat kelelahan.

dan dari pertandingan itu saya mendapatkan dua buah point penting yaitu:
  • dendam, ya sama seperti postingan saya sebelumnya, dari situ kami mencerna 
          cemoohan itu sebagai dendam, dan dari dendam itulah kami mendapatkan kekuatan 
          yang begitu besar sehingga kami dapat mengalahkan tim lawan.
  • support, hal ini sudah pasti karena tidak ada yang bisa mengalahkan sebuah kekuatan
          dukungan dari orang-orang yang kita cinta.